首页>
外文OA文献
>Potensi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dan Penggunaan Energi Dalam Sistem Produksi Minyak Kelapa Sawit Mentah (Crude Palm Oil-cpo) Studi Kasus: PT. Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk
【2h】
Potensi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dan Penggunaan Energi Dalam Sistem Produksi Minyak Kelapa Sawit Mentah (Crude Palm Oil-cpo) Studi Kasus: PT. Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk
Aktivitas perkebunan dan kegiatan sistem produksi untuk menghasilkan minyak kelapa sawit menimbukan dampak emisi gas rumah kaca dan menggunakan energi yang besar. Namun, pengaruh emisi gas rumah kaca yang dihasilkan belum dikaji lebih jauh walaupun dampaknya sangat besar terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan di anak Perusahaan PT. Sinarmas Agro Resources And Technology Tbk yaitu PT. Khresna Duta Agroindo Unit Pelakar di daerah kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model life cycle assessment (LCA), menganalisis emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi, serta potensi penurunan masing-masing emisi. Metode yang digunakan adalah dengan analisis tahapan LCA yaitu goal and scope definition, life cycle inventory dengan menggunakan perhitungan berupa rumus perhitungan emisi gas rumah kaca dan energi, life cycle impact assessment, serta interpretation. Dari penelitian ini didapatkan bahwa emisi senyawa di pabrik jauh lebih tinggi dibandingkan emisi di perkebunan tanpa dilakukan perhitungan LUC (Land Use Clearing). Emisi di perkebunan (EFFB) pada tahun 2014 adalah 12,50 kgCO2eq/Ton FFB dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 17,96 kgCO2eq/Ton FFB dengan nilai paling tinggi dari penggunaan pupuk urea di perkebunan yang juga mengalami peningkatan pemakaiannya di tahun 2014 ke tahun 2015. Sementara emisi di pabrik (ECPO) pada tahun 2014 adalah sebesar 2509,9 kgCO2eq/Ton CPO dan menurun pada tahun 2015 menjadi 2057,1 kgCO2eq/Ton CPO dengan nilai paling tinggi di dapatkan dari CO2 pengolahan EFB. Untuk hasil dari perhitungan efisiensi energi didapatkan NER pada tahun 2014 adalah adalah 3,27 dan menurun pada tahun 2015 menjadi 3,17, sementara untuk NEP pada tahun 2014 adalah 26,13 MJ/kg Biodiesel dan menurun pada tahun 2015 menjadi 25,74 MJ/kg Biodiesel, dengan energi input terbesar adalah dari penggunaan listrik di pabrik.
展开▼